Wayang Kulit Cirebon: Kunti Nalireja

Kunti Nalireja

Nama lain : Dewi Ambiki
                     Dewi Patah
                     Dewi Umbaliki
                     Dewi Ambahini
Nama Ayah : Prabu Basukunti
Nama Suami: RadenBarata
                        Begawan Abiyasa
Jabatan : Permaisuri
Tempat: Negara Mandura, Negara Astina

         Dewwi Kunti Nalireja adalah putri dari Prabu Basukesti raja dari negara Mandura.
         Pada waktu sedang dilamar oleh para raja, ia dicuri oleh seorang raksasa yang bernama Prabu Gorakanda dari negara Rawamangunan. Dengan hilangnya Dewi Kunti Nalireja, Prabu Basukesti menggelar sayembara, “Barang siapa yang dapat menemukan Dewi Kunti Nalireja, maka akan dikawinkan sebagai jodohnya”.
         Dari sekian banyak pelamar yang mengikuti sayembara, tak ada satu pun yang dapat menemukannya kecualai satria dari Gunung Ratawu yang bernama Raden Dopayana.
         Pada saat Dopayana sedang berada di dalam hutan belantara, terdengar suara jerit tangis sambil meronta-ronta minta pertolongan, suara tersebut terdengar oleh Dopayana, lalu ia bergegas menolongnya. Ternyat suara jeritan tersebut adalah dari seorang putri Negri Mandura yang bernama Dewi Kunti Nalireja yang telah diculik oleh raksasa yang bernama Prabu Gorakanda dari Rawamangunan.
         Dengan pertarungan yang sengit di angkasa, Dopayana berhasil merebut Dewi Kunti Nalireja dari tangan raksasa tersebut. Bahkan dalam peperangan, pada saat raksasa mau menerkamnya, dengan cepat Dopayana memegang lidah yang menjulur kearahnya lalu ditariklah lidah sang raksasa itu sampai putus hingga tewas. Jasad sang raksasa melayang di udara meluncur ke bawah dengan cepat, namun belum sampai jatuh ke bumi, terlihat oleh Raden Perbata lalu dengan cepat melepaskan anak panah ke angkasa. Hingga tepat anak panah itu  menancap mengenai jasad sang raksasa hingga ambruk ke bumi. Lalu dibawanya jasad raksasa itu oleh Raden Perbata ke hadapan raja Mandura dan ia mengaku telah membunuh raksasa yang telah menculik Dewi Kunti Nalireja.
        Kemudian datanglah Dopayana bersama Dewi Kunti Nalireja dan ia menyatakan bahwa dirinya yang berhasil merebut sang putri dari raksasa itu hingga membunuhnya.
        Perbata menyangkal pernyataan Dopayana, bahwa dirinyalah yang membunuh raksasa itu. Sang Prabu kebingungan, lalu memanggil saksi utama yaitu Dewi Kunti Nalireja. Kemudian menjelaskan kejadian yang sebenarnya bahwa Dopayanalah yang menyelamatkannya dan berhasil membunuh raksasa itu. Dengan pernyataan tersebut sang Prabu memasrahkan putrinya kepada Dopayana sebagai pemenang sayembara.
        Karena kekalahannya dalam sayembara, Dewabrata merasa sakit hati dan menaruh dendam kepada Dopayana.###

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wayang Kulit Cirebon: Ganggawati

wayang kulit cirebon : Barata

wayang kulit cirebon: Palasara